ICE BREAKING – SENANGNYA BELAJAR SAMBIL BERMAIN

Oleh : Akhmad Hanif Azhar, S.Pd. (Ustad Hanif)

Kegiatan belajar mengajar adalah situasi yang dimana guru dan siswa melaksanakan kegiatan pembelajaran. Pembelajaran adalah suatu upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik untuk menyampaikan ilmu pengetahuan, mengorganisasi dan menciptakan sistem lingkungan dengan berbagai metode sehingga peserta didik dapat melakukan kegiatan belajar secara efektif dan efisien serta dengan hasil yang optimal. Belajar merupakan suatu proses yang dilakukan individu memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Dalam belajar terdapat dua faktor yang mempengaruhi, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedang faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu. Kedua faktor tersebut erat kaitannya dengan masalah konsentrasi belajar. Proses interaksi belajar mengajar disadari atau tidak, banyak siswa yang menjadi lelah, malas, jenuh, dan tidak tertarik atau tegang saat mengikuti suatu proses pembelajaran, terutama jika: (1) siswa sudah lelah; (2) siswa mengantuk; (3) siswa dalam kondisi lapar; (4) Sifat pertemuan sangat formal, sehingga menegangkan.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi konsentrasi belajar menurut (Hendra Surya, 2015) Penyebab gangguan konsentrasi belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:

  1. Gangguan Eksternal, yaitu gangguan belajar dari luar yang berkaitan dengan indera, seperti penglihatan, pendengaran dan penciuman. Faktor penyebab gangguan dari luar ini berkaitan dengan kondisi suasana lingkungan tempat belajar. Kemampuan untuk berkonsentrasi akan tumbuh dan berkembang sesuai dengan usia individu.
  2. Gangguang Internal, yaitu gangguan yang datang dari dalam diri sendiri yang berasal dari gangguan fisik dan psikis. Gangguan tersebut antara lain:
    1. Gangguan kesehatan jasmani, seperti sakit, kurang tidur, keletihan, lapar dan kurang gizi.
    2. Timbulnya perasaan negatif, seperti gelisah, tertekan, marah, khawatir, takut, benci dan dendam.
    3. Lemahnya minat dan motivasi pada pelajaran.
    4. Bersifat pasif dalam pelajaran, seperti cenderung menerima begitu saja apa yang diberikan guru dan tidak memiliki keberanian untuk smengungkapkan keingintahuan yang berkaitan dengan materi pelajaran.
    5. Tidak memiliki kecakapan dalam cara-cara belajar yang baik.

 Hal-hal semacam itu, tidak dapat dipungkiri akan mengakibatkan kebosanan dan kejenuhan yang akhirnya akan membawa suasana menjadi tidak dinamis, tidak ada gairah, maupun malas untuk berpikir lebih dalam. Tidak jarang juga pertemuan menjadi tidak efektif, tidak hidup, hanya satu arah sehingga tidak mendapatkan tanggapan atau respon yang positif dari siswa. Akibat terbesar dari kondisi tersebut adalah: (1) Materi tidak dapat dipahami; (2) Seluruh pembelajaran menjadi sia-sia; (3) Penolakan terhadap setiap ide, (4) Tidak bergairah dalam belajar.

Ada banyak cara yang dilakukan untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif, efektif dan menyenangkan salah satunya yakni dengan menggunakan ice breaking. Ice breaking merupakan peralihan situasi dari situasi yang membosankan, mengantuk, menjenuhkan dan tegang menjadi rileks, bersemangat, tidak membuat mengantuk, serta ada perhatian dan ada rasa senang untuk mendengarkan atau melihat orang yang berbicara di depan kelas. Ice breaking berupaya untuk melatih konsentrasi anak, memberikan kesempatan anak untuk mengungkapkan pendapat, mengekspresikan isi pikirannya dan memberikan rasa nyaman.

Dalam hal ini SD Islam Sabilillah Sidoarjo ,ustad-ustadahnya sudah menerapkan ice breaking pada saat pembelajaran berlangsung yaitu suatu kegiatan yang dilakukan untuk mencairkan suasana pembelajaran yang membosankan, kaku, dan pasif menjadi kegiatan pembelajaran yang menyenangkan, menyegarkan, aktif dan membangkitkan motivasi untuk belajar lebih bergairah seperti melakukan:

  • Gerak dan Lagu

Dilakukan dengan diiringi lagu yang diikuti gerakan untuk membangkitkan semangat atau membuat siswa berkonsentrasi kembali ketika guru mengajar.

  • Tepuk

Dilakukan dengan tepuk – tepuk menjadikan pemicu semangat anak dan menumbuhkan ekspresi senang ketika belajar 

  • Bernyanyi Ceria

Bernyanyi ceria dengan sebuah lagu yang diberikan kepada anak-anak yang dapat membangkitkan keceriaan siswa.

  • Humor Segar

Humor yang membuat pikiran menjadi santai dan bertambah segar yang dapat diberikan kepada anak sehingga tidak merasa jenuh dan bosan selama proses pembelajaran sehingga suasana menjadi cair tanpa ada ketegangan setelah beberapa jam serius memperhatikan materi pelajaran.

Dalam proses pembelajaran dengan adanya ice breaking, maka diharapkan siswa dapat memperoleh ilmu pengetahuan secara maksimal dan menyenangkan

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.