Oleh : Ayu Putri Muliana Ihromi (Ustadzah Ayu)
Dalam kehidupan sehari-hari sering kali kita merasa mempunyai berbagai permasalahan hidup misalnya beban fisik, emosional, dan psikologis. Tidak hanya orang dewasa saja yang mengalami gejolak emosi. Anak-anak pun juga pasti merasakan ketidaknyamanan dalam diri sendiri yang mungkin sulit untuk diungkapkan.
Terkadang kita sebagai orang tua menganggap emosi anak adalah hal yang biasa saja. Namun dibalik itu jika kita biarkan anak-anak memendam emosinya sendiri akan berdampak negative pada anak. Jadi, sangat penting bagi kita sebagai orangtua dan pendidik memberi pemahaman tentang ketrampilan untuk mengendalikan situasi dan tantangan emosional yang sedang mereka hadapi dengan lebih baik.
Apa itu positive coping?
Coping adalah upaya individu untuk mengontrol emosi, kognisi, fisiologi, perilaku dan situasi sebagai reaksi terhadap peristiwa stress atau suatu keadaan yang menantang. Jadi positive coping adalah respon positif terhadap sebuah peristiwa atau situasi tertentu baik dalam permasalahan sehari-sehari maupun peristiwa besar yang terjadi dalam hidup kita.
Pada saat kita merasa stress, coping skill dapat membantu untuk mengurangi atau “meminimalisir” emosi yang intens, memungkinkan peningkatan control atas respons anak terhadap situasi apapun. Perasaan yang terkendali dengan adanya coping skills dapat mempengaruhi performa kita di masa depan secara positif.
Positive coping yang dapat dilakukan secara efisien yaitu:
1. Emosi yang positif : mengenalkan anak dengan tahap yang sederhana yakni menenangkan diridengan cara teknik pernafasan, berfikir yang positif, bersantai sejenak ditempat yang menyenangkan dan aman.
2. Distraksi: mengalihkan ke aktivitas yang lebih menyenangkan untuk mengurangi intensitas emosi bisa dilakukan dengan bersenandung lagu yang disukai, menggambar, mewarnai, bermain dengan hewan peliharaan, mendengarkan music, memasak dll.
3.Optimisme dan Self efficacy: memberikan motivasi kepada anak agar lebih melihat peluang dari pada masalah dan percaya bahwa kejadian di masa depan akan memiliki hasil yang positif dan lebih baik.
4. Hardiness: memberikan contoh atau pengenalan tentang menjadi pribadi yang lebih kuat, tahan dan stabil dalam menghadapi permasalahan.
Ketika kita sedang memberikan pemahaman terkait mekanisme positive coping jangan lupa disampaikan dengan cara 5S yakni Sangat Sabar Sekali Selalu Senyum. Agar kita dapat memperkuat kemampuan sosio emosi anak-anak kita. Serta mampu menciptakan kebiasaan baik dan positif untuk masa depan kesehatan dan mentalnya.